Berikutnya, gue bergeser menuju Samboja. Dengan lokasi di Jalan Balikpapan-Handil Km. 44 Kecamatan Margomulyo Samboja terdapat sebuah tempat penyelamatan untuk spesies orang utan yaitu BOSF. Secara resmi dikenal sebagai Wanariset, proyek ini direlokasi pada tahun 2006 karena tidak memiliki cukup ruang dan berganti nama menjadi Samboja Lestari. Program ini saat ini terletak sekitar 38 kilometer dari Balikpapan, Kalimantan Timur dan kami bekerjasama dengan Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, unit teknis khusus Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Tanah di Samboja Lestari dimiliki oleh Yayasan BOS dan merupakan lokasi program rehabilitasi hutan kami.
Kegiatan utama mereka di Samboja Lestari di antaranya adalah penyelamatan orangutan, translokasi orangutan dari daerah-daerah konflik ke daerah-daerah habitat yang aman dan dilindungi, perawatan dan pelayanan kesehatan, rehabilitasi, reintroduksi dan kegiatan restorasi hutan. Selain rehabilitasi dan reintroduksi orangutan, mereka mengelola suaka beruang madu di Samboja Lestari, dengan sekitar 50 beruang madu saat ini sedang dalam perawatan mereka.
Konservasi habitat dan satwa liar hanya dapat dicapai dengan bekerja sama dengan masyarakat lokal dan pemangku kepentingan lainnya. Oleh karena itu dalam semua bidang pekerjaan mereka melibatkan masyarakat setempat dan sekolah-sekolah pada kegiatan pengembangan masyarakat dan penjangkauan pendidikan konservasi.
Pertama kami tiba kami bertemu dengan beruang madu yang berada dalam kandang yang luas. Agak terkejut juga sih ketika lihat ada beruang madu yang tungkai kirinya tidak ada akibat amputasi guna menghindari infeksi yang disebabkan oleh luka yang berat. Kasihan banget lihatnya, namun yang terpenting beruang itu masih bisa selamat sampai saat itu.
Setelah puas melihat beruang madu yang lucu itu, kami dibawa menuju area orang utan dengan menaiki mobil karena lumayan jauh juga kalau jalan kaki. Setibanya disana, orang utan pertama yang kami temui adalah betina yang dinamakan Ani oleh mereka. Ani sedang asik duduk di pinggir pulaunya sambil melumat makanan kesukaanya. Oiya, pulau yang gue maksud disini adalah kandang terbuka mereka yang dibatasi oleh parit yang mengelilingi areanya. Kita kemudian bergeser ke bagian belakang pulau itu untuk menemui si Bujang, orang utan genit yang ternyata hanya suka pada wanita. Gokill...mirip abis sama manusia normal....hahahaha. Tapi ini bener loh waktu gue sampai disana si Bujang bete banget. Dia sampai goyang-goyangin pohon dan berusaha melempar kami dengan benda yang ada di depanya. Karena nggak mau dia tambah marah, gue sama temen-temen cowok lainya beranjak pergi sebentar dan menyuruh yang wanita datang ke depan si Bujang. Bener aja, si Bujang langsung tenang dan dia langsung horni sambil "onani". Busettt...parah abis ini orang utan. Tapi hal ini yang bikin kita nggak pernah lupa sama kelakuan orang utan ini.
Semoga tidak ada lagi orang utan yang tersakiti dihutan sana agar populasinya tetap ada. Oiya, kalau mau lihat penampakanya si Bujang dan beruang madu, nonton aja di video ini.
Kegiatan utama mereka di Samboja Lestari di antaranya adalah penyelamatan orangutan, translokasi orangutan dari daerah-daerah konflik ke daerah-daerah habitat yang aman dan dilindungi, perawatan dan pelayanan kesehatan, rehabilitasi, reintroduksi dan kegiatan restorasi hutan. Selain rehabilitasi dan reintroduksi orangutan, mereka mengelola suaka beruang madu di Samboja Lestari, dengan sekitar 50 beruang madu saat ini sedang dalam perawatan mereka.
Konservasi habitat dan satwa liar hanya dapat dicapai dengan bekerja sama dengan masyarakat lokal dan pemangku kepentingan lainnya. Oleh karena itu dalam semua bidang pekerjaan mereka melibatkan masyarakat setempat dan sekolah-sekolah pada kegiatan pengembangan masyarakat dan penjangkauan pendidikan konservasi.
Pertama kami tiba kami bertemu dengan beruang madu yang berada dalam kandang yang luas. Agak terkejut juga sih ketika lihat ada beruang madu yang tungkai kirinya tidak ada akibat amputasi guna menghindari infeksi yang disebabkan oleh luka yang berat. Kasihan banget lihatnya, namun yang terpenting beruang itu masih bisa selamat sampai saat itu.
Setelah puas melihat beruang madu yang lucu itu, kami dibawa menuju area orang utan dengan menaiki mobil karena lumayan jauh juga kalau jalan kaki. Setibanya disana, orang utan pertama yang kami temui adalah betina yang dinamakan Ani oleh mereka. Ani sedang asik duduk di pinggir pulaunya sambil melumat makanan kesukaanya. Oiya, pulau yang gue maksud disini adalah kandang terbuka mereka yang dibatasi oleh parit yang mengelilingi areanya. Kita kemudian bergeser ke bagian belakang pulau itu untuk menemui si Bujang, orang utan genit yang ternyata hanya suka pada wanita. Gokill...mirip abis sama manusia normal....hahahaha. Tapi ini bener loh waktu gue sampai disana si Bujang bete banget. Dia sampai goyang-goyangin pohon dan berusaha melempar kami dengan benda yang ada di depanya. Karena nggak mau dia tambah marah, gue sama temen-temen cowok lainya beranjak pergi sebentar dan menyuruh yang wanita datang ke depan si Bujang. Bener aja, si Bujang langsung tenang dan dia langsung horni sambil "onani". Busettt...parah abis ini orang utan. Tapi hal ini yang bikin kita nggak pernah lupa sama kelakuan orang utan ini.
Semoga tidak ada lagi orang utan yang tersakiti dihutan sana agar populasinya tetap ada. Oiya, kalau mau lihat penampakanya si Bujang dan beruang madu, nonton aja di video ini.